Friday, November 09, 2007

Respect

Respect is earned.

Beberapa hari ini kata-kata itu seperti bergentayangan di benak saya. Rasa hormat terhadap seseorang itu memang harus di ‘earn’ (apa ya bahasa indonesia yang tepat?). tidak jatuh dari langit, diturunkan melalui gen, diwariskan dari orang tua dan kerabat, bertambah sesuai dengan usia, dihadiahkan, atau dibuatkan SK-nya. One have to do things worth respected for by other people. Jadi kuncinya adalah: orang lain yang akan memberikannya kepada kita dan pemberian itu akan didasari oleh hal-hal yang dianggap ‘terhormat’ oleh orang lain.

Kita tidak bisa mengklaim bahwa kita layak dihormati apabila kita tidak membuktikannya dengan melakukan hal-hal dianggap terhormat oleh orang lain. Jangan karena merasa diri sudah banyak pengalaman lalu merasa orang lain harus minta pendapat ini itu. Atau merasa sudah memberikan kontribusi yang sungguh besar kepada kehidupan berbangsa dan bernegara lalu merasa pantas untuk dijilat-jilat pantat kisutnya. Dan lain sebagainya.

Lucunya, orang-orang yang merasa dirinya pantas dihormati ini biasanya sungguh tidak pantas untuk itu. Biasanya mereka justru melakukan hal-hal yang bodoh tetapi merasa telah berjasa dan berkontribusi terhadap kesuksesan orang lain. Ada juga yang memang dari kecil sudah biasa dihormati, merasakan kesusksesan dalam karir tapi tidak menyadari bahwa waktunya sudah lewat. Terlalu lama diangkat, sudah lupa bagaimana caranya benar-benar melakukan sesuatu yang layak diacungi jempol.

Sebetulnya orang-orang seperti itu patut dikasihani. Pathetic (menyedihkan?) sekali melihat mereka berkoar sana-sini minta dihormati. Jika si minta dihormat ini masih berkuasa, biasanya orang lain menunjukkan sikap hormat di depan mereka tetapi di belakang hanya bisa mengurut dada. Atau tertawa, frustasi harus bersandiwara, menertawakan kebodohan dirinya yang masih kroco ini sehingga terpaksa memberi hormat walaupun tidak sesuai dengan hati nurani yang terdalam. Hehehe…..

Semoga saya tidak jadi orang yang merasa dirinya patut dihormati. Amin.

No comments: